Sunday, February 22, 2015
Kematian yang Menerangi
Oliver Sacks, profesor ilmu syaraf New York University, adalah sedikit diantara ilmuwan hebat yang juga piawai menulis. Salah satu buku klasiknya adalah The Man Who Mistook His Wife for a Hat. Bagaimana mungkin seseorang bisa mengira bahwa istrinya adalah sebuah topi? Rasanya sulit menemukan buku dengan judul yang lebih menerbitkan rasa ingin tahu. Dan memang, buku-buku profesor Sacks adalah penawar bagi rasa takut dan sebal terhadap topik-topik neurosains yg kerap menjangkiti mahasiswa psikologi, termasuk saya.
Pagi ini saya teringat akan profesor Sacks setelah membaca esainya di harian New York Times. Ternyata profesor yg berusia lebih dari delapan dekade ini baru saja didiagnosis menderita kanker yang tidak bisa disembuhkan. Dalam esainya, profesor Sacks menuturkan bagaimana ia menyikapi kematian yang hendak menjemput.
Thursday, February 5, 2015
Kenangan yang Bias
Ingatan kita tentang pengalaman di masa lalu tidaklah objektif. Sumber foto: http://brainpages.org/wp-content/uploads/2013/02/memory-loss.jpg |
Daniel Kahneman, ahli psikologi kognitif penerima Nobel ekonomi, pernah melakukan survei yang unik. Ia mendampingi pasien-pasien yang sedang menjalani kolonoskopi, prosedur medis untuk melihat bagian dalam dari usus dengan cara memasukkan kamera melalui dubur. Setiap beberapa detik ia meminta mereka melaporkan tingkat rasa sakit yang dialami dalam skala rasa sakit nol sampai sepuluh. Tidak seperti sekarang, pada zaman itu kolonoskopi masih dilakukan tanpa anastesi penuh. Bisa dibayangkan betapa tidak menyenangkan prosedur tersebut!
Segera setelah menjalani kolonoskopi, Kahneman meminta tiap pasien
menilai seberapa menyakitkan prosedur tersebut secara keseluruhan. Dengan kata
lain, Kahneman ingin mengetahui ingatan subjektif tentang totalitas dari
pengalaman tidak menyenangkan yang baru saja dialami seseorang. Pertanyaan yang
ingin dijawab Kahneman adalah apa yang memprediksi ingatan tentang seberapa
menyakitkan sebuah pengalaman.
Subscribe to:
Posts (Atom)